Selasa, 19 Februari 2013

NEVER GIVE UP

Bersama Team Judo Selangor Malaysia
Sejak mengudara dari tahun 2005. Website resmi Judo Trisakti dan Blog ini ternyata mampu menjembatani seluruh aktivitas dan kegiatan rutin klub Elite Judo Trisakti baik di dalam ataupun di luar negeri. Inilah cikal bakal media online resmi milik perkumpulan Judo di Tanah Air yang sanggup eksis, terupdate dan mengikuti era teknologi dan informasi di jaman modern. 

Materi Website dan Blog ini berupaya menyajikan seluruh aktifitas klub sedetail mungkin. Selain untuk memberikan informasi, media ini ditujukan pula sebagai salah satu media promosi Elite Judo Trisakti. Diharapkan untuk kedepannya, website ini dapat berfungsi pula sebagai media penjualan produk Judo secara online untuk keseluruhan produk yang secara bertahap akan diproduksi melalui kerjasama produsen perlengkapan Judo ternama di Dunia.

Meski kami menyadari bahwa informasi yang kami sajikan belum sepenuhnya sempurna, Namun kami selalu optimis dan selalu berkeyakinan bahwa media online ini mampu menjawab seluruh pertanyaan anda seputar eksistensi Elite Judo Trisakti.

Sebuah kebanggaan dan kehormatan bagi kami, apabila bapak/Ibu dan rekan-rekan seluruh pejudo di Tanah Air dapat memberikan sumbangsih melalui kritik dan saran yang membangun. Atas kepercayaan dan dukungan anda kepada Elite Judo Trisakti selama ini, kami ucapkan terima kasih.

Viva Judo.

Hormat Saya


Subhan Prasandra, S.H
Ketua Umum
Elite Judo Trisakti

Minggu, 18 Desember 2011

WE PLAY AGAIN ! WE WIN AGAIN

Hari Sabtu dan Minggu tanggal 10 - 11 Desember 2011, mungkin akan menjadi momen sejarah yang tidak akan terlupakan bagi UKM Judo Trisakti. Karena di tanggal tersebutlah, 4 atlet Judo asal Universitas Trisakti berhasil menyabet 3 Medali emas dan 1 medali perak dalam Kompetisi The 4th President Cup International Open Sambo Championship yang digelar di Eunpyeong-gu Sports Center, Seoul, Korea Selatan.

3 Emas & 1 Perak bagi Team Sambo Indonesia
Kegiatan international yang diikuti oleh 10 Negara ini, menjadi saksi nyata perjuangan bibit-bibit atlet berpotensi asal Univesitas Trisakti dalam usahanya untuk mengibarkan sang merah putih, di ajang olahraga tingkat dunia tersebut. Inilah babak lanjutan prestasi atlet Universitas Trisakti di Kompetisi Sambo International setelah sebelumnya salah satu pejudo asal UKM Judo berhasil meraih gelar Juara Dunia Sambo, di Tashkent Uzbekistan 3 tahun silam.

Banyak yang belum mengetahui, bagaimana awal mula UKM Judo dapat berperan di olahraga Sambo atau apakah olahraga Sambo itu. Sebagai informasi singkat, Sambo merupakan olahraga yang dikembangkan dari olahraga Judo di wilayah Rusia. Terdapat 2 cabang untuk olahraga Sambo yaitu Sport Sambo (Russian Judo) dan Combat Sambo ( Teknik Perkelahian Bebas ). Dengan kemiripan dan kesamaan teknik dan gerakan, tidak heran banyak negara-negara peserta kejuaraan Sambo dunia yang melibatkan partisipasi atlet dari cabang Olahraga Judo dan Gulat tradisional Rusia. 

Di awal Tahun 2009, untuk pertama kalinya Presiden Sambo Asia tertarik untuk mengajak beberapa pejudo berprestasi asal Universitas Trisakti sekaligus mengantarkan Sdr. Maulana Adriansyah yang saat itu tercatat sebagai salah satu Mahasiswa Fakultas Hukum Usakti, meraih gelar juara dunia di peringkat ke-3 dalam World All Star Sambo Championship yang diselenggarakan di Taskhent, Uzbekistan.

Melalui keberhasilan tersebutlah, pada akhirnya Asian Sambo Federation, memberikan kesempatan kembali kapada beberapa atlet dari UKM Judo Trisakti yang berpotensi untuk berpartisipasi dalam Kejuaraan Sambo Piala Presiden Korea sekaligus meraih prestasi yang cukup spektakuler di kegiatan tersebut. Tentunya, Keberhasilan yang telah diraih oleh atlet dari UKM Judo Trisakti, tentu tidak tanpa cobaan. Berawal dari kecemasan Sdr.Subhan Prasandra, SH., selaku pelatih UKM Judo yang harus menunggu kelahiran Putri pertamanya di detik-detik terakhir keberangkatan Team, dilanjutkan dengan terbatasnya asupan makanan bagi seluruh peserta yang beragama Islam, minimnya sumber pendanaan hingga ekstrimnya cuaca dingin (-5 C) yang melanda seluruh team yang berasal dari UKM Judo Universitas Trisakti.

Namun, berkat tekad dan semangat team yang tidak pernah surut. Seluruh halangan yang menghadang pada akhirnya dapat teratasi dengan baik. Kondisi inilah yang memotivasi seluruh team untuk bermain dan bertanding dalam kondisi terbaiknya. Sayang, kami harus merelakan 1 medali emas ketika Atlet asal Rusia berhasil membuktikan pola permainan yang sangat baik saat berhadapan dengan atlet Trisakti di final kelas -81kg Putra.

Keberhasilan ini tentunya berdampak sangat besar artinya bagi Team Indonesia yang diwakili oleh atlet Judo dari Universitas Trisakti. Betapa tidak, melalui keberhasilan ini President Sambo Rusia menyatakan akan mengirimkan delegasi dari Rusia untuk membantu mensosialisasikan Olahraga Sambo di Universitas Trisakti, sekaligus meminta agar atlet yang berasal dari Universitas Trisakti dapat berpartisipasi dalam World Sambo Championship, di Moskow Rusia pada bulan Maret 2012 Mendatang. Selain itu, Presiden Sambo Rusia pun meminta kesiapan Atlet dari Universitas Trisakti dalam ikut ambil bagian dalam UNIVERSIADE 2013, yang akan diselenggarakan di Kota Moskow, Rusia.

Inilah prestasi penutup tahun yang akhirnya dapat kami persembahkan bagi kejayaan Universitas Trisakti di pentas Olahraga Internasional. Kami menyadari, tanpa dukungan penuh dari Universitas Trisakti. Seluruh Team yang terdiri dari :

1. Subhan Prasandra, SH. (Pelatih)
2. Andi Irawan, SH., (Official)
3. Siti Juwita
4. Muhammad Haie Hawari
5. Suci Febriani Aulia Yolanda
6. Rama Donni Alarif Billah

Belum tentu dapat memberikan kontribusi yang terbaik bagi Universitas Trisakti. Selain itu, rasa bangga dan suka cita tampak jelas terlihat dari Bpk. M. Toha ( Toto ) selaku karyawan Trisakti bagian perpakiran di Areal Jungle Gedung M. Sebagai informasi, Bpk. M. Toha merupakan orang tua kandung dari Rama Doni Alarif Billah salah satu atlet pelajar asal UKM Judo yang memperkuat Indonesia di kegiatan ini. Tidak akan ada yang menduga, bahwa Rama Donni merupakan anggota UKM Judo Trisakti termuda (berusia 14 tahun) yang dititipkan oleh ayahnya di program Judo Trisakti After School (JAS) pada tahun 2009. Melalui Program inilah, Rama Donni dan banyak pelajar lainnya, sukses membawa panji Olahraga Universitas Trisakti di pentas olahraga daerah, nasional dan Internasional meski masih berstatus pelajar.

Bersama President Korea Sambo Federation 
Di Tahun 2012 mendatang, selain tetap terfokus kepada beberapa program Judo yang telah kami kembangkan dengan beberapa organisasi Judo Internasional. Kami pun akan mencoba memulai program pelatihan olahraga Sambo (Sport Sambo & Combat Sambo) secara intensif dan berkesinambungan dengan tujuan utama, dapat memperkuat team Indonesia di Universiade 2013 mendatang. Semoga, di tangan kepemimpinan Sdri. Siti Juwita (Mahasiswi Fak. Ekonomi Jurusan Akutansi Perpajakan Usakti), sebagai Ketua UKM Judo Periode 2012 yang terpilih secara aklamasi (suara terbanyak berdasarkan prestasi). UKM Judo Trisakti dapat kembali memberikan sumbangsih bagi kejayaan panji olahraga Universitas Trisakti di kemudian hari.
Informasi lebih lanjut :

DOJO TRISAKTI
d/a. Gedung Fakultas Hukum Lantai 9 Ruang 901,
Kampus A Universitas Trisakti
Jl. Kyai Tapa No. 1 Grogol Jakarta Barat
Tel. (021) 99111355, (021) 98941345 Fax. (021) 5468628
SMS Center : 081809540666
Hp. 081311405131, 08571121176
Email. Info@judotrisakti.com
Web. www.judotrisakti.com

Jadwal Latihan
Senin – Rabu – Jumat
Pkl. 15.00 Wib - Selesai

Selasa, 06 September 2011

Singapore - A Day to Remember

Dengan ini saya bermaksud untuk menginformasikan seluruh anggota perkumpulan Elite Judo Trisakti yang berkesempatan untuk turut serta dalam Trisakti International Judo Tour pada tanggal 14 – 18 September 2011.

Yang jelas, saya ingin mengucapkan Selamat terlebih dahulu kepada seluruh Team yang terlibat dalam kegiatan ini khususnya pengurus resmi Elite Judo Trisakti. Perjalanan ini merupakan salah satu program yang telah saya siapkan jauh-jauh hari untuk menyeleksi sekaligus mempersiapkan kader-kader anggota untuk bisa terlibat di Jepang terbuka dan Belanda terbuka di tahun 2012 mendatang. Jadi persiapan dan keseriusan kalian dalam program ini merupakan jembatan penghubung kepada program-program lainnya.

Dalam kesempatan kali ini, saya telah merekrut dan memilih beberapa senior untuk memimpin jalannya latihan selama latihan di Singapore. Mereka adalah Maulana Adriansyah (Pelatih teknik), Andi Irawan (Asst. Pelatih) dan Dhian Oktaviani (Pelatih Fisik). Adapun untuk pemimpin diantara wanita, saya telah mengajukan Siti Juwita sebagai Kapten team untuk program tahun ini.

Dan kabar gembira lainnya, bahwa SO NICE ternyata memiliki kepedulian terhadap program ini, hal ini dibuktikan dengan masuknya Sonice sebagai salah satu sponsor program kita tahun ini. Lumayanlah dapat Sozis wkwkwk !

Insya Allah selama kita berada di Singapura. Kita akan berkunjung ke 3 lokasi dojo yang berbeda yaitu Singapore Judo Federation Dojo, Budo Academy dan Bukit Timah Dojo. Karenanya, saya sangat menghimbau kepada seluruh anggota untuk menjaga sopan santun, etika dan tentunya nama baik perkumpulan Judo Trisakti.

Untuk program latihan kita selama berada disana, kita akan mengikuti pola dan program disana. Istilahnya sebagai tamu yang baik, kita wajib ikut peraturan disana. Namun, disamping kita ikut beragam program latihan disana saya pun sudah menyiapkan beberapa modul latihan yang mungkin bisa kita kerjakan.

Dibawah ini, merupakan program dan time line tentative yang sudah saya dan Andi siapkan. Kalian bisa mempelajari, atau bahkan mendownloadnya langsung buat kenang-kenangan hehehe !

Days

Program Schedulle

Time

Location

Wednesday 14th Sept

Briefing

Depart to Singapore

03.30 pm

Soekarno Hatta Intl. Airport

Thursday

15th Sept

Physical Training

Rest & Lunch

Judo Training

Judo Training

08.00 – 10.00 am

11.00 – 01.00 pm

03.00 – 05.00 pm

07.30 – 09.30 pm

Geylang



Budo Academy

Singapore Judo Federation Dojo

Friday

16th Sept

Physical Training

& Basic Judo

Recreation

A Night to Remember

Part 1

08.00 – 10.00 am

11.00 – 05.30 pm

07.00 – 09.30 pm

Budo Academy Dojo


Universal Studio

Orchard Road

Saturday

17th Sept

Randori Day

Judo Session

A Night to remember

Part 2

10 am – 12.00 pm

04.00 – 06.00 pm

07.00 – 10.00 pm

Singapore Judo Federation Dojo

Bukit Timah Dojo

Raffles Road

Sunday

18th Sept

Shopping Time

& City Walk

Depart to Jakarta

07.00 – 12.00 pm

13.00 pm

Singapore

Changi Airport

Selain itu, harap untuk memperhatikan beberapa poin penting dibawah ini :

  1. Agar menyiapkan dana sebesar Rp. 150.000,- untuk Airport Tax
  2. Membawa dan menfoto copy passport halaman depan (yang ada fotonya).
  3. Membawa Judogi bersih berikut celana dan sabuk sesuai tingkatannya (hijau, orange dan biru)
  4. Membawa baju ganti secukupnya (kalau bisa bawa jeans sehingga tidak terlalu banyak bawa salinan)
  5. Membawa perlengkapan obat pribadi bagi yang penyakitan (semoga gak menular)
  6. Membawa Sepatu (hukumnya wajib).
  7. Membawa celana pendek untuk jogging.
  8. Membawa makanan secukupnya (mie instan dan kawan-kawannya)
  9. Alat mandi pribadi.
  10. Uang pribadi secukupnya (untuk makan, jalan-jalan dll)

Senin, 05 September 2011

SINGAPORE - A journey of a thousand miles must begin with a single step.

Singapore...!. ( tulisannya sebenarnya Singapura, tapi saya rada janggal saat penggucapannya, jadi maklumin aja ya, biar lebih afdol saat mengucapkannya hehehe).!. Negara tersebut langsung saya sebut ketika saya berkeinginan untuk melaksanakan Trisakti International Judo Studi Tour. Anda tentunya bertanya-tanya, mengapa Singapore. Mengingat, belum ada prestasi judo menonjol dari Negara ini. Bahkan kalau boleh jujur, Prestasi Judo Indonesia masih lebih maju ketimbang Singapore.

Jujur saja, saya sangat menyukai Singapore. Bersih, kemudahan akses transportasi, kemiripan kuliner dan bahasa serta banyaknya orang lokal Indonesia yang kerja dan tinggal di sana menjadikan Singapore sebagai salah satu destinasi favorit saya selama ini. Terlebih, hingga saat ini Singapore pernah beberapa kali dipercaya sebagai tuan rumah beragam pentas olahraga dunia, salah satunya Youth Olympic Games 2010 dan memberanikan diri sebagai tuan rumah dalam kegiatan Singapore Youth Open Judo Championship belum lama ini.

Disiplin, loyalitas dan kemandirian, merupakan salah satu program yang sangat ingin saya terapkan kepada anggota perkumpulan Judo Trisakti, sehingga anggota tidak melulu dicecoki oleh prestasi dan keberhasilan di atas tatami. Saya ingin mereka mendapatkan pembelajaran lebih dari hal tersebut. Karenanya tidak salah bila saya memilih Singapore. Selain itu, dalam kunjungan kali ini, saya juga membawa rombongan yang cukup banyak terlebih rata-rata usia mereka masih di bawah umur sehingga saya menginginkan transportasi yang mudah dan tidak merepotkan saya dalam mambawa team hilir mudik, dan pilihan tersebut tentunya jatuh kepada MRT. Biar sedikit mahal selama nyaman, WHY NOT !

Dalam program kali ini, saya juga sudah menyiapkan beberapa kerjasama dengan beberapa klub judo lokal Singapore. Sehingga, saya tidak perlu lagi membuat seabrek program menjelang keberangkatan. Toh, tinggal datang, latihan dan randori seperti biasa. Menang kalah ya, tidak jadi masalah. Bahkan untuk pemilihan maskapai dan akomodasi selama berada di Singapore, kami telah sepakat untuk mencari harga di titik terendah alias murah. Sejelek-jeleknya penginapan disini, toh akan terasa lebih nyaman ketimbang tidur di barak tentara beserta nyamuk yang menemaninya wkwkwk !.

Adapun tema dan konsep yang lagi saya coba kembangkan dan terapkan adalah 60% fisik dan selebihnya teknik dan kesempatan latih tanding dengan pejudo-pejudo lokal Singapore. Untuk teknik judo, mungkin saya akan dibantu oleh beberapa pelatih lokal asal Singapore. Lagipula, teknik saya juga gak jelek-jelek amat hahaha. Sedangkan untuk latihan fisik, akan saya percayakan kepada Sdri. Dhian Oktaviani. Salah satu pejudo asal Propinsi Banten yang pernah menjadi personal trainer di Gold Gym. Sayang kan, kalau atlet berbakat tersebut disia-siakan kemampuannya. Meskipun masih masih muda, tapi apabila dia memiliki potensi, sudah sepatutnya kita berdayakan. (inilah salah satu kesalahan terbesar klub lokal Indonesia, yang masih berpedoman kepada usia ketimbang kemampuan).

Di sisi lain, tujuan sebenarnya program ini adalah memberikan kesempatan bagi mereka-mereka para anggota Perkumpulan Judo Trisakti yang berasal dari keluarga kurang mampu namun memiliki impian dan cita-cita untuk keluar negeri. Tidak ada salahnya kan, bila kita memiliki akses dan kemampuan untuk berbuat baik, lalu kemudian memberikan kesempatan tersebut kepada mereka yang membutuhkan atau lebih tepatnya menginginkannya. Niscaya, kebaikan akan berbalik kepada kita lagi…! Amin.

Di samping itu, program ini bertujuan pula untuk memilih beberapa kandidat yang bisa saya siapkan buat berlatih ke Tokyo dan Netherlands dalam waktu dekat ini. Dengan syarat teramat mudah dan kesempatan yang terbuka bagi siapa saja, saya yakin program ini dapat berjalan dengan baik.

Namun harap diingat, bahwa seluruh program ini tidak gratis. Semua membutuhkan biaya yang teramat besar dan pengorbanan yang tidak kecil. Kami sebagai pengurus, terutama saya pribadi harus siap gila dalam mencari dana. Puluhan bahkan ratusan proposal sudah saya layangkan kepada link-link strategis yang kami tahu. Penolakan bahkan cibiran (termasuk di dalamnya : Sindirian, cacian, makian bahkan fitnah dan sumpah serapah) dari klub-klub besar pun sudah menjadi makanan sehari-hari kami. Karenanya, maaf bilamana di keseluruhan program Elite Judo Trisakti. Saya hanya memilih dan memberangkatkan mereka-mereka yang loyal terhadap klub dan organisasi saja. Prestasi tidak mutlak di hadapan saya, karena prestasi bisa dibentuk oleh siapapun atau bahkan diraih seiring waktu. Namun kalau Loyalitas, ehm..sepertinya hanya atlet yang bermental baik saja yang sanggup memilikinya. Oleh karenanya, sudah saatnya kalian memilih studi di Kampus Trisakti ketimbang di kampus lain yang kaya akan gengsi hahaha….Promosi dikit !

Sabtu, 03 September 2011

Subhan Prasandra : JUDO The Untold Story

Banyak teman-teman saya menanyakan, mengapa saya begitu mencintai olahraga Judo hingga saat ini. Mereka begitu takjub melihat Olahraga yang tampak begitu berbahaya di mata mereka dapat lekat di keseharian saya. Judo memang sedikit ekstrim bagi sebagian orang awam. Betapa tidak, mengingat Judo memiliki kombinasi teknik-teknik berbahaya di dalam aplikasi latihannya seperti membanting, mencekik bahkan mematahkan tulang dan persendian tubuh.

Percayakah kalian, bahwa awal saya berpartisipasi di olahraga ini saya langsung menggunakan Sabuk hitam (salah satu tingkatan tertinggi di Judo). Kalian heran, begitu juga saya hahaha!. Karena saya ada waktu senggang, disini saya ingin mencoba membagi pengalaman saya, bukan pengalaman sebagai juara Judo (karena saya sering kalah tentunya wkwkwkwk), tapi lebih terfokus ke pengalaman saya yang lain yaitu pengalaman saya mempelajari hingga hobi dengan olahraga Judo.

Saya memulai olahraga Judo, tidak lama ketika dojo Toray Tangerang berdiri di dekat rumah saya waktu itu, tepatnya pada tahun 1994. Ketua Toray Judo Club pertama kali, siapa lagi kalau bukan Ayah saya. Beliau yang saat itu menjabat sebagai salah satu pimpinan di Toray Group dipercaya sebagai pelopor berdirinya salah satu dojo Kokoh dan mewah pada masa itu. Karenanya, sebagai pimpinan di perusahaan besar dan kebetulan menjabat juga sebagai Ketua Perkumpulan yang baru berdiri, malu rasanya bila tidak mengikutsertakan salah satu anggota keluarga sebagai “tumbal” nya. Dan tentunya pilihan tersebut jatuh ke saya !.

Seingat saya (sebelum kebanyakan di banting), saat itu saya masih duduk di bangku SD kelas 6 dan masih kurus-kurusnya. Ditawari sesuatu yang mengancam jiwa saya, tentu saja saat itu saya menolak keras menjadi tumbal. Pikir saya, gila..taruhannya nyawa nih ikut kaya gituan !. meski menolak pada akhirnya, tetap saja saya tetap dipaksa ikut latihan. Masih membekas di ingatan saya. Sensei yang pertama mengajari saya Judo yakni seorang Jepang bernama Mr. Nishikawa Sensei. kekar, jago, galak tapi berwibawa. Oh ya, kalian pasti masih penasaran kan, mengapa saya memakai sabuk hitam di awal latihan. Sebabnya saat itu, saya suka banget sama Ninja berbaju hitam wkwkwkw…!!! jadi karena adanya hanya sabuk hitam yang menganggur di rumah (punya sepupu yang latihan Boxer), ya saya pakai ajalah biar keren hahaha. Dan hari pertama latihan sukses saya dibantai makian bahasa Jepang dari Mr. Nishikawa wkwkwk.

Rekan latihan saya saat pertama kali latihan namanya Irdan Rahadian (Alm), waktu saya latihan, dia sudah memakai sabuk kuning dan udah jago judo (pejudo seangkatan saya pasti ikut setuju), dia salah satu andalan team Judo Jabar pada masa itu, selevel dengan Ira Purnamasari, Yofan Halim, Aimee, Yuli Yuliani, dan Hendy. Perlahan namun pasti saya telah keracunan judo, dan mulai menularkan virus Judo di SMP. Alhamdullilah, hingga kini teman-teman SMP dan SMA saya seperti : Ray Victory, Dicky Gunawan, Noviandri, Yophie Yudo, dan Gibran Fatarif Tody, yang saya tularkan Virus Judo masih terjalin hubungan yang sangat baik.

Lama berkecimpung di olahraga ini, menyadarkan saya bahwa penting sekali belajar beladiri di masa muda. Banyak sekali manfaatnya, selain bisa ditakuti orang :) kita pun ternyata bisa menggali potensi diri melalui hobi yang kita rintis. Berdasarkan kombinasi dan pemikiran kacau itu pulalah, pada akhirnya saya memberanikan diri untuk membuka sebuah kelas judo, masih di lingkungan Toray Judo Club. Anggotanya datang dari temen-temen SMA adik saya, ternyata banyak juga pesertanya.

Memasuki masa kuliah di Fakultas Hukum Universitas Trisakti, saya masih setia menggeluti Olahraga Judo. Kemudian mempelajari Aikido di bawah bimbingan langsung Ferdiansyah Sensei dari Keluarga Besar Aikido Indonesia (KBAI). Jujur saja, saya ikut Aikido karena saya terkesima dengan gerakan Steven Seagal, dia tidak pernah cidera saat berantem wkwkwk. Sayangnya, setelah latihan sekitar 3 tahun, ternyata tidak ada satupun teknik Aikido yang dapat diaplikasikan di Judo dan sebaliknya, saya jadi susah beradaptasi untuk dibanting secara sukarela di Aikido, karena system tubuh saya merespon untuk tidak mau dibanting dan selalu reflek menyerang balik (wkwkwk..judo banget dah), kecewa dengan hasil tersebut akhirnya saya memutuskan berhenti dan tetap melanjutkan Judo.

Pada tahun 2004, saya dan junior saya dari Toray Judo Club yakni Satria Rahman Danu. Mendirikan Judo di SMAN 1 Jakarta Pusat. Inilah momen kelahiran prestasi beberapa pejudo DKI seperti Frisma Wahdaniati, Indah Puspitasari, Zahra, Cici dan Susan Heledy. Meski seiring waktu, saat ini hanya Frisma Wahdaniati dan Indah saja yang masih melakukan latihan karena kesibukan masing-masing.

Tidak lama saya lulus kuliah, kedua adik saya yang atlet Judo, ternyata diterima juga di Universitas Trisakti. sehingga, tidak dibutuhkan waktu lama tepatnya ketika saya dan adik saya, Meirina Ulfah berhasil menggondol 2 medali emas dari 2 peserta dari Universitas Trisakti di ajang Kejurnas Judo Mahasiswa di Malang Jawa Timur. Saya dihadiahi sebuah ruangan dengan matras di Gedung Fakultas Hukum Lantai 9 Kampus A Universitas Trisakti. Di saat bersamaan, masuklah angkatan pertama dari Judo Trisakti seperti : Imam Munandar, SH., dan Andi Irawan, SH., yang tetap memberikan kontribusi bagi perkumpulan hingga saat ini. Inilah cikal bakal terbentuknya Elite Judo Trisakti.

Di Perkumpulan Judo Trisakti, imajinasi dan kreatifitas saya semakin tertantang untuk dikembangkan. Salah satunya dengan menyelenggarakan Kompetisi Judo Trisakti Open yang di awal pelaksanaannya begitu banyak mendapat cemohan dan cobaan dari klub-klub besar. Tapi, disinilah sebenarnya letak kekuatan kami sebagai team, semakin diledek semakin meledak. Siapa sangka, bahwa kompetesi yang saat itu dinilai 'ecek-ecek' sanggup bertahan hingga penyelenggaraan ke 5 di tahun 2011.

Ironisnya, dengan keberhasilan kami (bukan saya), banyak pihak terutama klub besar dari daerah sendiri yang masih mengkaitkan keberhasilan ini karena campur tangan dari Universitas Trisakti !. Oleh karenanya, demi untuk membuktikan potensi dan kesolidan tim panpel. Pada tahun 2009, saya kembali menyelenggarakan kompetisi judo Ganesa Cup di Toray Judo Hall. Kompetisi ini sekaligus sebagai Tribute saya selaku jebolan Toray Judo Club. Kompetisi ini berlanjut hingga tahun 2010 dan 2011 di salah mall terbesar di Kota Tangerang.

Saat ini, Elite Judo Trisakti (UKM Judo Trisakti bila di sebutkan di Kampus Trisakti), masih berdiri kokoh. Tentunya hal ini berkat kepemimpinan beberapa ketua yang memiliki tanggung jawab dan kepedulian yang sangat tinggi bagi tim. Inilah beberapa nama ketua, yang pernah menjabat sebagai ketua UKM Judo Trisakti :

  1. Maulana Adriansyah : Periode Tahun 2005
  2. Imam Munandar : Periode Tahun 2006
  3. Rully Ardian : Periode Tahun 2007
  4. Dewata Vinansius Adam Gultom : Periode Tahun 2008
  5. Sangapta Duana Ginting : Periode Tahun 2009 – 2010
  6. Andreas Roberto Manuel Sumbung – 2011
  7. Siti Juwita : Periode Tahun 2012